Selasa, 15 Mei 2012

Kisah saat Hidrotubasi / Tiup Rahim

Kami sudah dua tahun lebih menikah tapi belum juga dikarunia putra.Segala cara telah kami lakukan mulai dari periksa dokter,pijit,minum jamu.Waktu periksa pertama katanya kondisi rahim sehat ga ada apa-apa,tapi setelah ditunggu lama kok belum juga ada hasilnya.Suatu saat suamiku mendengar cerita dari temennya kalo anaknya udah 3 tahun baru mendapat putra setelah periksa di tempat dr. Lilin Semarang.Akhirnya kami datang untuk periksa kesana tepatnya di RSIA Gunung Sawo.Periksa pertama kata dr.Lilin ada kista di rahimku sebesar 2.5 cm,mulut rahimku bersih.Kemudian disarankan untuk periksa lebih lanjut karena katanya prosesnya emang panjang.Setelah itu aku periksa HSG dengan dr. Hermina,prosesnya lumayan menegangkan ada rasa takut,gelisah,tegang.Alat untuk mengetahui kondisi saluran dimasukkan melalui miss V,rasanya nyeri banget kayak waktu haid pertama padahal sebelumnya udah minum ultracet.Waktu HSG itu cukup lama mungkin hampir setengah jam,tapi untungnya dokternya baik banget jadi ga tegang lagi.

Hasil HSG itu ternyata ada pembengkakan di saluran rahim,kemudian dokter menyarankan untuk hidrotubasi / tiup rahim.Kemarin aku melakukan tiup rahim untuk yang pertama kalinya.Perasaan udah ga karuan karena menurut cerita temen kalo ga kuat bisa pingsan.Setelah menunggu antrean yang sangat lama akhirnya aku masuk juga di ruang periksa.Alat-alat telah disiapkan dan proses itu pun segera dilakukan.Awalnya aku tidak merasakan apa-apa,tetapi setelah cairan dimasukkan baru terasa sakit yang amat sangat di perutku.Dokter bilang apa masih tahan,kemudian dilanjutkan lagi dan aku merasa seolah-olah susah bernafas.Aku cuma bisa berdo'a semoga baik-baik saja dan hanya bisa pasrah.Akhirnya proses itupun selesai ga lebih dari 10 menit dan aku bisa bangun lagi.Setelah bangun kepala terasa pusing,mual,jalan agak sempoyongan.

Semoga tiup rahim itu satu kali aja bisa berhasil.Kita cuma bisa berusaha dan berdo'a tapi Allah yang menentukan.